Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara pencegahan alergi dan pengobatannya yang perlu Anda ketahui


"Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Reaksi bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit gatal, atau bahkan sesak napas"


Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) manusia terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya.

Pada kebanyakan orang, alergen tidak menimbulkan reaksi pada tubuh.

Namun, pada orang yang alergi terhadap alergen, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi.

Reaksi alergi yang muncul pada setiap orang berbeda-beda, mulai dari reaksi ringan seperti bersin, hingga reaksi berat yaitu anafilaksis.

Alergi umumnya terjadi pada anak-anak dan biasanya mereda seiring bertambahnya usia.


Baca juga artikel terkait
 
Gunakan Mesin Pencari Google, untuk mendapatkan alamat situs web terkait lainnya.


https://keranjangkesehatan.gankoko.com/2024/02/cara-pencegahan-alergi-dan-pengobatannya.html
Gambar - Cara pencegahan alergi dan pengobatannya

A. Mencegah alergi


Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Cara mencegah alergi tergantung pada jenis alergennya.

Upaya paling efektif adalah menghindari pemicunya.

Namun, tidak semua sumber alergi bisa dihindari dengan mudah, misalnya debu, bulu hewan peliharaan, atau makanan.

Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membantu mencegah alergi:

  • Kenakan pakaian tertutup atau oleskan losion pengusir serangga saat bepergian
  • Hindari penggunaan parfum yang dapat menarik serangga
  • Gunakan masker saat keluar rumah
  • Bersihkan rumah secara rutin, terutama ruangan yang sering digunakan, seperti kamar tidur dan ruang keluarga
  • Hindari penggunaan kemoceng karena dapat menyebarkan alergen
  • Bersihkan furnitur dengan kain bersih yang dibasahi dengan air atau cairan pembersih, atau penyedot debu
  • Buka jendela atau pintu, agar sirkulasi udara lebih lancar
  • Menempatkan hewan peliharaan di luar rumah atau di ruangan khusus
  • Mandikan hewan peliharaan dan bersihkan kandangnya secara teratur
  • Catat makanan yang dapat memicu reaksi alergi agar dapat dihindari
  • Bacalah label kemasan makanan untuk mengetahui bahan-bahannya sebelum dikonsumsi
  • Bersihkan dapur agar terhindar dari jamur, terutama tempat Anda mencuci piring atau mencuci pakaian
  • Jangan mengeringkan pakaian di dalam ruangan
  • Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, mandi, dan menggosok gigi secara rutin


B. Berdasarkan penyebab alergi


Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Alergi terdiri dari berbagai macam, mulai dari alergi makanan hingga alergi obat.

Beberapa jenis alergi bersifat ringan, namun ada pula yang dapat mengancam nyawa.

Berbagai jenis alergi berdasarkan penyebabnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Alergi merupakan reaksi tubuh berlebihan terhadap suatu zat atau benda yang umumnya tidak menimbulkan suatu penyakit atau kondisi tertentu.

Zat yang dapat memicu reaksi alergi disebut juga dengan alergen.

Apabila terjadi kontak dengan alergen, maka akan terjadi reaksi alergi akibat sistem imun tubuh.

Sistem imun tubuh menganggap alergen sebagai sesuatu yang dapat membahayakan tubuh.

Padahal sebenarnya zat ini tidak berbahaya. Agar Anda tidak salah dalam memahami alergi yang Anda derita.

Berikut jenis-jenis alergi yang biasa terjadi:

1. Alergi makanan


Alergi makanan terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu yang dapat memicu alergi, seperti:

  • Telur
  • Susu
  • Kacang
  • Gandum
  • Kedelai
  • Makanan laut seperti ikan dan kerang.

Reaksi alergi makanan dapat berupa kulit dan mulut gatal, bibir dan wajah bengkak, pusing, mual dan muntah, serta kesulitan bernapas.


2. Alergi kulit


Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Alergi kulit terjadi ketika zat alergen pemicu alergi bersentuhan dengan kulit.

Reaksi alergi ini bisa berupa kulit memerah, ruam, gatal, dan bengkak.

Alergen yang dapat memicu alergi kulit sangat beragam, mulai dari:

  • Serbuk sari
  • Logam nikel
  • Tanaman tertentu
  • Bahan lateks
  • Produk kecantikan atau produk pembersih yang mengandung zat tertentu.


3. Alergi debu


Debu dapat menjadi zat yang dapat menimbulkan alergi. Selain debu, reaksi alergi juga bisa disebabkan oleh tungau

Tungau atau kutu, kotoran hewan peliharaan, bangkai kecoa yang mati, dan spora.

Penderita alergi debu biasanya akan mengalami gejala mata berair, mata merah, kulit gatal, bersin-bersin.

Hidung gatal dan tersumbat, setelah terpapar zat pemicu alergi.

Untuk mengatasi alergi debu, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Jangan lupa gunakan masker saat membersihkan rumah.


4. Alergi obat


Alergi obat merupakan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap obat yang dikonsumsi.

Ada banyak jenis obat yang dapat memicu alergi, antara lain antibiotik seperti:

  • Penisilin
  • Obat pereda nyeri seperti aspirin
  • Obat kemoterapi untuk mengobati kanker.
  • Obat untuk mengobati penyakit autoimun.

Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika merasakan reaksi alergi.

Alergi setelah minum obat, seperti ruam kulit, gatal, demam, bengkak, mengi, mata berair, dan sesak napas.

Prinsip utama pengobatan alergi adalah mengenali penyebab alergi dan menjauhi faktor pemicunya.

Untuk mengatasi keluhan yang mengganggu, dokter dapat meresepkan obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

Sedangkan untuk alergi yang parah, dokter mungkin juga akan meresepkan obat kortikosteroid.

Dari jenis-jenis alergi di atas, reaksi alergi yang muncul akan berbeda-beda pada setiap orang.

Meski umumnya reaksi alergi tidak mengancam jiwa, Anda perlu mewaspadai reaksi anafilaksis.

Kondisi ini ditandai dengan kesulitan bernapas, denyut nadi melemah, detak jantung meningkat, dan kulit tampak pucat.

Meski jarang terjadi, reaksi anafilaksis patut di waspadai karena bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi atau terkena sesuatu.

Segera pergi ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


C.Pengobatan alergi 


Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Langkah pertama yang harus dilakukan penderita alergi adalah menghindari zat pemicunya.

Langkah ini bisa dilakukan setelah jenis alergen sudah dipastikan oleh dokter.

Namun, jika alergen tidak dapat dihindari, atau reaksi alergi sudah muncul, pasien dapat mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

1. Jenis obat alergi


 Antihistamin

Antihistamin bekerja dengan cara menghambat efek senyawa dalam tubuh (histamin) yang menyebabkan reaksi alergi.
 
Antihistamin dapat diberikan dalam bentuk tablet, krim, cairan, obat tetes mata, atau obat semprot hidung, tergantung area yang terkena alergi.


 Kortikosteroid

Kortikosteroid efektif mengatasi peradangan akibat alergi. Obat ini bisa didapat dalam bentuk obat semprot hidung, obat tetes mata, krim, inhaler, atau tablet.

Contoh kortikosteroid yang diminum adalah betametason, sedangkan yang disemprotkan adalah flutikason.


 Dekongestan
 
Dekongestan digunakan untuk meredakan hidung tersumbat. Obat ini hanya dianjurkan untuk penggunaan jangka pendek (kurang dari satu minggu).

Selain tablet dan kapsul, obat ini juga tersedia dalam bentuk tetes atau semprotan hidung.


2. Penghambat leukotrien


Leukotrien merupakan senyawa yang dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan bila terjadi reaksi alergi.

Obat penghambat leukotrien berfungsi menghambat efek leukotrien. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.


3. Metode lainnya


Cara pencegahan alergi dan pengobatannya. Jika alergi yang Anda derita sudah parah atau tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan.

Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani imunoterapi alergen.

Dalam terapi ini, pasien akan diberikan alergen dalam dosis kecil melalui suntikan, tetes, atau tablet yang diletakkan di bawah lidah.

Imunoterapi alergen dilakukan selama beberapa tahun untuk membiasakan tubuh dengan alergen sehingga tidak terjadi reaksi berlebihan.

Meski tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya, terapi ini akan membuat gejala alergi menjadi lebih ringan.

Jika muncul gejala anafilaksis akibat reaksi alergi, penderita harus segera dibawa ke unit gawat darurat (IGD) terdekat untuk mendapat penanganan dokter.

Dokter akan memberikan suntikan epinefrin untuk meredakan anafilaksis.

Setelah itu, penderitanya akan dirawat di rumah sakit hingga sembuh total.



 
Sebagai penutup, terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel “.........”
 
Untuk mendapatkan informasi lebih luas dan lengkap mengenai topik ini, gunakan Mesin Pencari Google
 
Semoga artikel ini bermanfaat dan inspirasi. Jika ada yang ingin berdiskusi, klik "Hubungi Kami"

tonton video di bawah ini.

https://keranjangkesehatan.gankoko.com/2024/02/cara-pencegahan-alergi-dan-pengobatannya.html
Video - Cara pencegahan alergi dan pengobatannya -
APA ITU ALERGI? KENALI GEJALA DAN PENYEBAB ALERGI

Post a Comment for "Cara pencegahan alergi dan pengobatannya yang perlu Anda ketahui"